Sekda Jayawijaya menutup Lokakarya Pemetaan wilayah Adat Suku Hubula di Kabupaten Jayawijaya

WAMENA – Bupati Jayawijaya yang diwakili oleh Sekda Jayawijaya Thonny M. Mayor,S.Pd.,MM menutup kegiatan LokaKarya Pemetaan Wilayah Adat Suku Hubula di Kabupaten Jayawijaya yang diadakan  Di Hotel Baliem Pilamo wamena, Rabu (13/9/23).

Dalam Sambutannya Sekda Kabupaten Jayawijaya mengucapkan terimakasih kepada Yayasan Bisa Adat Walesi, Rekan LSM, DPRD, dan seluruh Tokoh Masyarakat, Kepala Suku, Tokoh Adat  yang terlibat aktif dalam pekerjaan pemetaan Wilayah Adat. 

Penutupan LokaKarya Pemetaan Wilayah Adat Suku Hubula di Kabupaten Jayawijaya

Foto : Imanuel Sawaki

“Hari ini menjadi Tonggak Sejarah bagi Masyarakat Hubula, karena semua cerita tentang batas-batas clan, konfederasi dan aliansi akan dituangkan dlam bentuk peta dan  dokumen tertulis sehingga informasi menjadi acuan,pedoman bagi anak cucu kita, generasi penerus yang akan datang dan hak dasar Masyarakat adat akan terproteksi sehingga  keberlangsungan masyarkat adat akan tetap terjaga sesuai dengan harapan dari orang tua kita,” ungkap Thonny  M. Mayor.

Dengan demikian, bapak dan ibu, dan semua yang hadir dalam kegiatan ini akan menjadi bagian dalam Sejarah harapan saya agar peerta yang harir, terutama agar  tokoh-tokoh adat ap meke, ap kure dari 23 wilayah adat suku hubula yang sudah diberikan mandat secara adat ,yang sudah memberikan data dan informasi yang akurat dalam rangka penyempurnaan data wilayah adat yang sudah dilaksanakan oleh Yayasan bina adat walesi selama kurang lebih 28 Tahun dan diharapkan tujuan yang kita sepakati bersama kini dapat terwujut dengan baik.

“Sejak tahun 2000 sampai saat ini, kegiatan identifikasi musyawarah dan pemetaan wilayah  adat telah dilakukan oleh YBAW dan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, dari keseluruhan 23 wilayah adat dikabupaten Jayawijaya telah ditetapkan 19 wilayah adat, yaitu wilayah adat Walesi, Wio,  Hubikosi, Assolokobal, Assologaima, witawaya, serego,Tuma Omarekma, milima aluama, usilimo, elagaima, peleima, musalfak, muliama, wolo, barlima, iniaire dan itlaimo, dimana secara keseluruhan wilayah ini mengkafer hampir 70 persen wilayah administrasi di Kabupaten Jayawijaya” tuturnya.

“Dari 23 wilayah data yang telah disebutkan diatas, telah dilakukan pemutahiran data secara optimal dan menghasilkan 13 peta terkoreksi lengkap dengan informasi geolokasi titikk batas serta narasi batas dan secara keseluruhan mengumpulkan informasi sosial tentang Masyarakat adat suku Hubula” ucap Sekda.

“Pada Tahun 2023  akan dilakukan lagi pemetaan wilayah adat yang meliputi 5 distrik diantaranya distrik Bolakme, molagalome, pyramid, tagime dan taginegi, Untuk itu saya berharap sepada 5 distrik ini agar membuka ruang diskusi bagi tim yang akan turun untuk menghimpun data,” ucap  Sekda.

Lokakarya ini adalah kerja sama antar, Pemerintah Daerah (Bappeda), Yayasan Bina Adat Walesi, Shamdana Institute dan dihadiri oleh para kepala distrik, dan tua-tua adat, serta kepala-kepala suku di Kabupaten Jayawijaya.(Ms/AR)

    Cari Berita

    Pengumuman

    Siaran Pers Pendaftaran CPNS Dibuka Mulai 20 Agustus 2024 Pukul 17.08.45 WIB

    Pengumuman Seleksi Penerimaan CPNS Kab. Jayawijaya TA. 2024

    PENGUMUMAN HASIL SELEKSI ADMINISTRASI PPPK 2023

    PENGUMUMAN PENERIMAAN PPPK JF GURU DAN TENAGA KESEHATAN KABUPATEN JAYAWIJAYA TA. 2023

    Perubahan Penetapan Hari Libur dan Cuti Bersama dalam Rangka Hari Raya Natal Tahun 2018 dan Tahun Baru 2019

    SURAT EDARAN GUBERNUR PAPUA tentang Hari Libur Resmi dalam rangka menyongsong Hari Wafat Isa Almasih (Jumat Agung) dan Perayaan Paskah Tahun 2018

    top