DP3KB Jayawijaya Melakukan Kunjungan Kerja dalam Rangka Menjalankan Program Penguatan Ketahanan Keluarga Berbasis Kelompok
Wamena - Kepala Dinas DP3KB jayawijaya Ramlia Salim,SE.,M.AP Bersama Staf berkunjung ke kampung Pobiatma, Distrik Asotipo pada hari Kamis, (18/01/2024).
Kepala Dinas DP3KB Ramlia Salim,SE.,M.AP Beserta staf mendatangi Kampung Pobiatma Distrik Asotipo guna menjalankan Program Penguatan Ketahanan Keluarga Berbasis Kelompok Kegiatan pada hari Kamis 18 Januari 2024.
Kepala Dinas DP3KB Jayawijaya Ramlia Salim,SE.,M.AP dan Staf Saat Menjelaskan Tujuan Kedatangan DP3KB ke Kampung Pobiatma distrik Asotipo
Foto : Imanuel Sawaki
Dalam Penjelasannya Kepala DP3KB Jayawijaya menjelaskan bahwa apa saja kegiatan dari kelompok kegiatan yang berjalan harus di ketahui oleh DP3KB setiap bulannya agar percepatan penurunan angka stunting di jayawijaya dapat tercapai.
“Untuk angka stunting kabupaten Jayawijaya, saya akan cek apakah Distrik Asotipo ini Kampung Pobiatma termasuk di dalamnya atau tidak, karena berdasarkan data kemarin Kepala Dinas Kesehatan sudah presentase dan data kita sangat tinggi, 28% angka stunting dengan jumlah anak sejumlah 400 lebih” tutur Kepala DP3KB.
Ramlia Salim,SE.,M.AP juga menjelaskan bahwa Program Nasional yang pada tahun 2024 adalah tahun terakhir Presiden menargetkan Angka Stunting harus turun mencapai angka 14% Secara Nasional, sehingga apabila DP3KB bisa memiliki laporan capaian dari Pusat Pengembangan anak di Distrik maka diharapkan target Pemerintah Kabupaten Jayawijaya bisa turun dari 28% menjadi 20% atau 18% Angka Stunting.
“Kita harus bermimpi bahwa kedepannya generasi penerus kita khususnya anak anak di Distrik Asotipo tidak ada stunting, karena dampak stunting ini kelihatannyaya sepele tetapi untuk SDM kedepannya sangat berpengaruh” kata Ramlia Salim,SE.,M.AP.
Kepala Dinas DP3KB Jayawijaya Ramlia Salim,SE.,M.AP dan Staf Saat Member ikan bantuan alat peraga dan alat bermain kepada Pusat Pengembangan anak “Dorkas” Hitigima
Foto : Imanuel Sawaki
Pada Kesempatan yang sama, Kepala DP3KB memberikan alat peraga berupa buku dan alat bermain untuk anak-anak kepada Pusat pengembangan anak “Dorkas Student Center”.
Pada Kesempatan yang sama Kepala DP3KB juga menjelaskan bahwa tingkat kesadaran Masyarakat di Jayawijaya akan Imunisasi masih sangat rendah sehingga penyakit campak bisa muncul dan menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) tetapi bisa langsung di atasi dengan pemberian imunisasi masal, tetapi berbeda halnya dengan stanting karena saat seseorang terpantau beresiko stanting maka akan diberikan solusi dalam 3 bulan pemerintah akan memberikan bantuan agar gizi pasien tersebut bisa lebih baik. (IS/AR)