SINKRONISASI PROGRAM PRIORITAS KEMENTRIAN KOPERASI DAN UKM
Wamena - Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, S.E, M.Si menghadiri rapat Sinkronissasi program prioritas Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah bersama perangkat daerah teknis terkait di Kantor Otonom Jayawijaya, Selasa (21/3/2023).
Dalam sambutannya, Bupati Jayawijaya menyampaikan apresiasi dan selamat datang di kota Wamena, Ibukota Pemerintah Kabupaten Jayawijaya dan Ibukota Provinsi Papua Pegunungan Kepada Bapak Luhur Pradjarto beserta rombongan yang telah berkenan hadir di Jayawijaya Untuk membahas tentang perkembangan koperasi serta usaha kecil dan menengah.
Penjemputan Pejabat Kementrian Koperasi oleh Pimpinan Perangkat Daerah
Foto : Imanuel Sawaki
Rapat Sinkronissasi program prioritas kementrian koperasi dan usaha kecil dan menengah bersama Bupati Jayawijaya
Foto : Imanuel Sawaki
Bupati Jayawijaya berharap agar rapat Sinkronissasi program prioritas Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dapat memberi pencerahan bagi para pelaku usaha di Jayawijaya untuk dapat mengembangkan usahanya masing-masing, khususnya usaha kecil dan menengah.
Jhon Richard Banua, S.E, M.Si menjelaskan bahwa Kabupaten Jayawijaya merupakan salah satu Kabupaten pedalaman tanah Papua yang terdiri dari 40 Distrik dan 328 kampung yang berada pada ketinggian 1.600 (seribu enam ratus) MDPI, dengan suhu rata-rata 18 derajat celsius. Kabupaten Jayawijaya juga merupakan salah satu dari 8 Kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan, dimana 7 Kabupaten lain merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya , yaitu pada tahun 2002 meliputi Kabupaten Tolikara, Kabupaten Yahukimo, dan Kabupaten Pegunungan Bintang, dan pada tahun 2008 meliputi Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Yalimo dan Kabupaten Nduga.
Bupati juga menjelaskan Perkembangan perKoperasian di Jayawijaya sangat dipengaruhi oleh kapasitas sumber daya manusia yakni kemampuan pengurus, pengawas dan karyawan dalam mengelola kelembagaan dan usaha Koperasi, sehingga peningkatan SDM pengelola koperasi membutuhkan dukungan, baik dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat.
Selain itu, pengelolaan koperasi secara elektronik sudah wajib di zaman serba digital ini, sehingga koperasi yang dikelola secara manual dapat tertinggal bahkan terancam bubar. Oleh sebab itu, pengelola koperasi sangat membutuhkan dukungan secara elektronik dan modern minimal melalui suatu aplikasi secara offline.
Pada kesempatan itu Bupati juga menyampaikan bahwa progres perkembangan koperasi di Jayawijaya masih lambat, yang berjumlah sekitar 62 unit dan tingkat keaktifan sekitar 40%.
Bupati juga menyampaikan bahwa untuk produk unggulan lokal Jayawijaya adalah kopi Arabika Baliem Wamena, komoditi yang sudah bersertifikasi indikasi geografis dan Madu Asli Wamena yang sedang diproses sertifikasi indikasi geografis pada tahun 2023. Selain itu, ada juga Buah Merah yang populer sebagai bahan baku obat dan kosmetik, serta hortikultura sayur-sayuran organik tanpa pupuk adalah khas Pegunungan Jayawijaya, Sedangkan jasa pariwisata merupakan andalan Kabupaten Jayawijaya yang siap dikembangkan lebih jauh, destinasi wisata budaya seperti Mumi, Perang-perangan dan berbagai wisata alam yang menarik untuk dikunjungi di Jayawijaya .
Bupati percaya bahwa kunjungan kerja tim Kementerian Koperasi dan UKM akan memberi angin segar, terutama dengan adanya program aktual bagi darerah kami yang didorong oleh Kementerian Koperasi dan UKM yang sumber dananya bersumber dari Kementerian Koperasi dan UKM. (AW/AR)