9 Kepala Kampung di Siepkosi Diminta Dukung Pelayanan Tenaga
WAMENA - Dalam Kunjungan Kerja Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua SE, M.Si Ke Distrik Siepkosi meminta Pemerintah Distrik Siepkosi bersama sembilan Kepala Kampung untuk dapat bekerjasama dan mendukung pelayanan tenaga medis di wilayah Distrik tersebut.
Dan juga mengingatkan kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan evaluasi terkait pelayanan di Puskesmas Siepkosi.
Hal ini disampaikannya setelah mendapatkan laporan dari masyarakat saat berkunjung ke Distrik Siepkosi, Kamis (07/04/2022).
Cap : Bupati Jayawijaya Jhon R. Banua SE., M.Si saat berdiskusi dengan para tenaga kesehatan dan sembilan Kepala Kampung di Distrik Siepkosi
Foto : Vina Rumbewas
Masyarakat mengeluh terkait dengan pelayanan di Puskesmas Siepkosi tidak maksimal karena tenaga kesehatan jarang berada di Puskesmas.
“Terkait pelayanan kesehatan di Distrik Siepkosi yang dikeluhkan masyarakat, sebenarnya hanya kurang komunikasi antara masyarakat dan petugas,” ungkap Bupati.
Bupati menekankan, pelayanan di Puskesmas harus tetap berjalan dalam melayani masyarakat, apalagi Kepala Puskesmas merupakan anak asli Siepkosi.
Sehingga pelayanan-pelayanan kesehatan dasar seperti pengobatan, posyandu dan pemberian imunisasi kepada bayi dan balita harus dilaksanakan.
“Pelayanan di Puskesmas harus tetap berjalan, saya sudah janji tanggal 18 april saya akan ada di Puskesmas Siepkosi sama-sama dengan masyarakat dari 9 kampung untuk pelaksanaan imunisasi rutin bayi dan balita,” katanya.
Sementara terkait keluhan tenaga kesehatan akan kondisi jalan distrik yang sering menjadi kendala pelayanan menurut Bupati jalan di distrik Siepkosi masih cukup baik jika dibanding dengan distrik-distrik terjauh.
“Saya harap Kepala Puskesmas aktif melakukan sosialisasi-sosialisasi tentang kesehatan kepada masyarakat, karena pelayanan kesehatan itu sangat penting,” kata Beliau.
Pada kesempatan yang sama, Suster Amera, petugas Puskesmas Siepkosi mengeluh terkait dengan kurangnya kesadaran warga untuk berobat ataupun sekedar melakukan imunisasi di Puskesmas.
Yang mana hal tersebut terjadi akibat informasi miring yang beredar terkait Corona dan vaksinasi Covid.
“Kami selalu siap melakukan pelayanan, tapi kembali lagi ke masyarakat itu sendiri percuma kami petugas stand by setiap hari di Puskesmas tapi mereka tidak punya kesadaran (berobat) sama saja. Karena mereka lebih percaya informasi miring yang katanya kita mau suntik corona dan mau vaksin jadi kami tenaga kesehatan mau bertindak susah,” tuturnya.
Jika dibandingkan dengan tahun 2021 menurut Suster Amera dalam tiga bulan terakhir di tahun 2022 ini jumlah pengunjung di Puskesmas Siepkosi sangat menurun.
“Antusias masyarakat untuk berobat di Puskesmas tahun ini sangat menurun, tahun lalu masyarakat masih bisa datang untuk mengunjungi kami, tetapi untuk tiga bulan belakangan ini kunjungan menurun. Biasanya sebulan hampir 100 orang tapi sekarang paling banyak 10 sampai 20 orang per bulan,” bebernya.
Meski demikian pihaknya tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Siepkosi.
Namun terlepas dari itu, dirinya menilai koreksi dan saran dari masyarakat merupakan hal yang wajar demi peningkatan pelayanan di Puskesmas Siepkosi. (Vin/RS)