Bupati Jayawijaya Resmikan Pondok Potong Generasi, Wadah Pembinaan Kerohanian Generasi Muda
WAMENA - Sebagai wadah untuk membina kerohanian anak-anak muda Kristen dari berbagai denominasi gereja yang ada di Jayawijaya, telah dibentuk Pondok Generasi Emas Potong Generasi, yang didirikan Yason Kenelak bersama warga jemaat GIDI, di Kampung Kumima Distrik Kurulu.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua yang meresmikan pondok tersebut menyampaikan terimakasih kepada para pendiri Pondok Generasi Emas ini.
"Kami mengapresiasi apa yang telah dilakukan Bapak Yason Kenelak dan warga jemaat GIDI, yang bergerak mandiri untuk meningkatkan bidang pendidikan khususnya bagi anak-anak muda yang ada di Jayawijaya melalui pembinaan di lingkungan Gereja," ungkapnya, Kamis (08/10/20).
Bupati Jayawijaya menyebutkan, kegiatan pembinaan dalam wadah Generasi Emas Potong Generasi yang diprakarsai oleh Bapak Yason Kenelak sudah ada sejak tahun 2016, dan keberadaanya sangat membantu pemerintah dalam upaya pembinaan mental dan pendidikan anak-anak yang putus sekolah.
Kegiatan yang dilakukan Kelompok Potong Generasi tidak hanya di tingkat Kabupaten, namun sampai ke tingkat Distrik yang ada di Jayawijaya, yang mana kelompok potong generasi telah dibentuk di tujuh titik di Jayawijaya.
“Disini anak-anak semua dibina tanpa melihat asal gereja. Semua akan dibina dalam wadah Generasi Emas Potong Generasi,” kata Bupati Jayawijaya yang didampingi Isteri Nyonya Yustina Yeni Banua yang juga turut hadir dalam peresmian tersebut.
Menurut Bupati Jayawijaya, dari pegamatannya selama ini, kegiatan yang dilakukan tidak hanya merangkul anak-anak yang putus sekolah, namun anak-anak jalanan yang ada di Kota Wamena menjadi perhatian dari wadah Generasi Emas Potong Generasi.
Sementara itu, Pencetus Generasi Emas Potong Generasi, Yason Kenelak menyebutkan, pembangunan Pos Generasi Emas Potong Generasi tidak hanya didirikan begitu saja, namun semuanya melalui kajian.
Ia juga menilai hingga saat ini masih banyak anak usia sekolah yang berkeliaran di jalanan dan tidak mendapat kesempatan belajar.
“Mereka ada dimana-mana dan mereka dapat gampang mendapat isu dan pengaruh yang jelak misalnya mencuri dan kejahatan lainnya, itu karena mereka tidak mendapatkan nasehat yang baik,” katanya.
Sehingga dengan melihat hal tersebut, dirinya terpanggil untuk bergerak melalui gereja untuk membina dan mendidik anak-anak yang belum mendapatkan kesempatan menempuh pendidikan yang layak.
“Kalau otaknya kosong namun mentalnya bagus maka orang akan menjadi bagus, dan akan menjadi masyarakat yang berwibawa dan memiliki harga diri,” kata Yason Kenelak.
Menurut Yason, tidak hanya mental dan pendidikan karakter yang diberikan, namun perbaikan gizi pada anak didik menjadi tugas dan tanggungjawab Wadah Generasi Emas Potong Generasi.
"Pendanaan semua bersumber dari kolekte jemaat GIDI yang ada di jemaat Yerusalem Wamena," bebernya.
Tambahnya sejauh ini kelompok generasi emas telah membina kurang lebih 800 orang anak usai sekolah yang tersebar di tujuh titik lokasi pembinaan. Dengan rata-rata usia 9 sampai 16 tahun.
Ia juga mengatakan anak-anak tersebut tidak hanya dari Jayawijaya namun berasal dari hampir semua kabupaten di pegunungan tengah Papua. (Vin)