1.025 Mbps Masih Belum Maksimal di Wamena, Ini Saran Telkomsel
WAMENA - Menyikapi buruknya kualitas internet di Jayawijaya yang setiap hari dikeluhkan masyarakat, untuk kedua kalinya dilakukan pertemuan antara perwakilan masyarakat, pemerintah daerah, DPRD, dan perwakilan pihak telkomsel, yang berlangsung secara virtual di ruang rapat Bupati Jayawijaya, Selasa (07/07/20).
Jika sebelumnya pada tanggal 24 Juni 2020 lalu pertemuan yang sama telah dilakukan, dan untuk menyikapi hal ini telkomsel telah melakukan penambahan bandwidth, sehingga total saat ini 1.025 Mbps. Namun hal tersebut masih belum mencakup seluruh area kota Wamena secara merata.
Menjawab hal ini, Adi Wibowo, GM Operation & Quality Management Telkomsel Maluku- Papua, mengatakan saat ini ada 29 pemancar telkomsel yang tersebar di Wamena, dan pihaknya telah memprioritaskan 8 lokasi yang terpantau pengalaman datanya cukup baik.
“Daerah-daerah ini memang kami coba prioritaskan dari hasil diskusi pertama (24/06/20) sehingga ketika kita membutuhkan data-data dengan kecepatan yang mungkin lebih bagus, maka daerah-daerah ini yang mungkin dijadikan rujukan bagi masyarakat. Jika memang membutuhkan data secara urgen bisa mendekati pemancar kami yang mengcover area-area tersebut,” jelasnya melalui video conference.
Delapan titik lokasi yang terpantau pengalaman datanya cukup baik untuk mengcover daerah-daerah seperti Pasar Sinakma, SMP YPPGI, SMA PGRI, KODIM 1702/JWY, SMP YAPIS, Gereja GIDI, HIS, Puskesmas, SMP 1 Wamena, Kator Bupati, Polres, RSUD Wamena dan Pasar Wouma.
“Sementara ini adalah sulusi temporari sampai dengan kebutuhan 2000 Mbps bisa diimplementasikan oleh PT Bakti,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Jayawijaya Jhon R.Banua mengatakan, meskipun belum mampu menjawab kebutuhan internet sebagian masyarakat di Jayawijaya, namun pemda menyampaikan terimakasih dengan adanya penambahan 1.025 Mbps oleh telkomsel.
Namun dirinya menekankan agar surat yang telah dilayangkan pemda Jayawijaya kepada Kemenkominfo dapat dikawal terus oleh telkomsel sehingga kekurangan 1000 lebih Mbps yang belum terpenuhi dapat terealisasi menjadi 3000 Mbps untuk kabupaten Jayawijaya.
“Kami akan terus berkomunikasi dengan kementerian melalui kominfo untuk bagaimana ada tambahan data sisa, karena yang sekarang kita pakai ini adalah 1.025 Mbps,” katanya.
Bupati berharap, dengan pertemuan ini telkomsel juga tidak tinggal diam, namun tetap bersama-sama berupaya agar bisa mendapatkan tambahan jaringan. Karena menurutnya masalah klasik daerah adalah jaringan internet, dan hal ini sangat berdampak bagi pendidikan.
“Saya harap kita sama-sama berkoordinasi terus dengan kementerian. Telkomsel jangan hanya harap surat pemda, tapi telkomsel adalah perusahaan BUMN juga sehingga tentu punya akses ke kementrian,” tegasnya.
Intinya, kata bupati pemerintah daerah akan terus mendorong perbaikan jaringan internet di Jayawijaya, tentunya dengan berkoordinasi dengan kementrian terkait.
Sedangkan untuk pembiayaan untuk pemenuhan kualitas internet, menurutnya hal tersebut murni kewajiban telkomsel.
“Kalau kita bicara pembiayaan agar mendapatkan kualitas internet yang baik itu kewajiban telkomsel, karena telkomsel adalah perusahaan sehingga itu menjadi kewenangan mereka. Kami akan fasilitasi dengan surat Bupati dan koordinasi dengan Kementrian dan Bakti, ini yang penting,” tuturnya.
Dirinya juga meminta pihak DPRD Jayawijaya untuk ikut melayangkan surat kepada pihak Kemenkominfo, sehingga semakin kuat. (Vin)