Disbudpar Jayawijaya Siapkan 70 Tour Guide untuk Ikut Kembangkan Potensi Wisata Jayawijaya
Kegiatan peningkatan kualitas tata kelola destinasi pariwisata dan kapasitas masyarakat pelaku usaha pariwisata di Jayawijaya berlangsung di Hotel Grand Sartika Wamena, Rabu (22/05/2019), dibuka
oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Perekonomian dan Keuangan, drh. I Made Putra.
Pada kesempatan itu, mewakili bupati dirinya menyambut baik kegiatan pelatihan guide yang baru pertama kali dilakukan pemerintah daerah melalui dinas terkait, sehingga hal ini dirasa sangat penting
mengingat Jayawijaya merupakan daerah wisata di Papua yang sangat diminati wisatawan baik lokal maupun asing.
“Dengan peserta yang 100 persen merupakan orang asli papua yang tahu lokasi dan objek-objek wisata, maka saya harap nantinya peserta dapat memberikan informasi yang baik kepada para tamu asing maupun domestik,” ungkapnya.
Lanjutnya, dengan penyajian informasi yang baik dan akurat akan ikut mendorong perkembangan pariwisata di Jayawijaya. Ia juga berharap kegiatan pelatihan pemandu wisata yang dibiayai
melalui DAK non fisik kementrian pariwisata ini dapat berkelanjutan.
“Saya harap peserta dapat sungguh-sungguh mengikuti kegiatan ini karena ini kegiatan yang sangat baik dan baru pertama dilakukan di pemda Jayawijaya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya, Drs. Alpius Wetipo mengungkapkan bahwa selama ini pihaknya belum memiliki data terkait jumlah pemandu wisata di Jayawijaya, sehingga melalui kegiatan ini sekaligus akan dilakukan pendataan.
“Melalui pelatihan ini nantinya para pemandu wisata ini dapat terdaftar dan mudah terpantau serta meminimalisir kriminalitas,” katanya.
Selain itu, pelatihan ini juga sekaligus untuk mempersiapkan para pemandu wisata yang akan ikut diturunkan dalam rangka menyukseskan pelaksanaan PON 2020 yang mana Jayawijaya juga menjadi salah satu tuan rumah untuk tiga cabang olahraga.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia, Naftali Rumbiak mengungkapkan bahwa output yang ingin dicapai dari kegiatan ini yakni dari 70 orang peserta yang merupakan pemandu wisata lokal baik baru ataupun senior yang nantinya akan tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia
(HPI) cabang Wamena.
“Kalau mereka sudah bergabung, otomatis kita punya data dan mereka ini juga kita akan bekali sertifikat dan ID. Jadi mereka akan diakui sebagai binaan dari Dinas Pariwisata,” ungkapnya.
Lanjutnya, Jika suatu waktu terjadi komplain, maka mereka dapat dengan mudah dilacak. Sedangkan bagi mereka yang tidak mempunya ID akan berurusan langsung dengan pihak keamanan.
“Kalau dia anggota, maka akan dilindungi di bawah Dispar dan HPI,” katanya.
70 peserta pelatihan pemandu wisata ini kebanyakan merupakan mahasiswa dari sekolah pariwisata, beberapa dari alumni mahasiswa ABA Netaiken, STKIP Abdi Wacana, dan juga masyarakat umum yang ingin menggunakan bahasa Inggris-nya untuk menjadi seorang pemandu wisata.
Masih lanjut Naftali, para guide pemula ini juga nantinya akan dilibatkan pada pagelaran FBLB, dengan bekerjasama dengan even organizer untuk ikut memandu wisatawan. (Vin/YP).