Kedapatan Jual Beli Oksigen, Bupati Omeli Petugas
WAMENA – Dua oknum pegawai kontrak dan dua orang supir ambulace diomeli Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua. Pasalnya dua oknum pegawai kontrqak dan sopir ini tertangkap tangan oleh bupati saat hendak melakukan transaksi jual beli oksigen di RSUD Wamena.
Bupati yang saat itu memantau pengerjaan gedung baru IGD langsung menginterogasi para pelaku yang ternyata datang dari kabupaten tetangga untuk mengambil oksigen yang telah dibeli dari oknum petugas di RSUD Wamena. “Saya kira kami kabupaten induk juga wajib membantu RS di kabupaten tetangga, tapi saya mau harus melalui prosedur, jangan diam-diam langsung ke bagian oksigen, bayar, langsung ambil. Kalau alat ini rusak siapa yang akan bertanggungjawab,” ungkap Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua. Dirinya berharap, para kepala daerah yang ada di wilayah pegunungan tengah dapat bekerjasama.
“Kami tidak melarang untuk mengisi oksigen tapi harus melalui prosedur,” tegas Jhon Richard Banua. Sebagai langkah awal, bupati memperingatkan para pelaku untuk segera menghentikan aksi tersebut. Jika tidak dirinya akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum. Sementara, Direktur RSUD Wamena, Felly Sahureka, mengatakan pihaknya telah mengeluarkan regulasi terkait pengisian oksigen dari luar RSUD, karena hal tersebut juga menjadi salah satu sumber PAD Jayawijaya, namun ada saja oknum yang bermain.
Pihaknya bahkan pernah memanggail untuk membicarakan hal tersebut dan sempat terhenti. “Kita sudah pernah menegur oknum-oknum ini namun tidak digubris, dan sekarang tertangkap tangan,” katanya. Menurutnya tidak hanya sekali, teguran sudah dilakukan berulang kali namun pihaknya malah menerima ancaman gedung oksigen akan diledakan.
“Kami ketergantungan sekali dengan oksigen kalau kita mau bertindak langsung saya secara pribadi berpikir panjang tentang itu,” ujarnya. Sebagai kabupaten induk hanya RSUD Jayawijaya yang memiliki mesin pengisian oksigen, dengan biaya pemeliharaan yang mencapai 300 juta lebih. Sehingga lanjut Felli pengisian oksigen ini harus benar-benar dikontrol. (Vin/Rs)