Dari Total 310, 258 Anak Di Distrik Silokarnodoga Telah Mendapatkan Imunisasi Campak dan Rubela
WAMENA - Meskipun batas waktu yang diberikan pemerintah sesuai program nasional pada bulan Oktober 2018 lalu, namun pemerintah Kabupaten Jayawijaya masih terus melakukan Imunisasi Campak dan Rubela dibeberapa distrik yang belum memenuhi target.
Salah satunya di Distrik Silokarno Doga, yang mana dalam pemberian imunisasi campak dari rubella ini disaksikan langsung oleh Bupati Jayawijaya Jhon R.Banua yang didampingi Wakil Bupati Marthen Yogobi.
“Kalau sebelumnya dinas kesehatan laporkan di distrik Silokarno masih kurang anak yang harus mendapatkan imunisasi, maka hari ini (kemarin) kita lakukan imunisasi, dan syukur banyak anak yang ikut,” ungkap Bupati Banua disela-sela kegiatan imunisasi yang berlangsung di Puskesmas Silokarnodoga, Kamis (10/01)
Menurutnya, kedepan bukan hanya imunisasi yang akan dilakukan dalam setiap kunjungannya ke ditsrik dan kampung-kampung, tetapi juga sekaligus akan dilakukan pembagian beras ranstra, perekaman E-KTP, dan beberapa kegiatan yang wajib mengikut sertakan pasrtisipasi masyarakat.
“Tidak hanya itu semua OPD terkait juga kedepan harus ikut kunjungan kami ke distrik-distrik, sehingga bisa ikut mendengar langsung keluhan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Puskesmas Agustina Kurisi mengatakan, dari sasaran sebanyak 310 anak di distrik Silokarno sebanyak 184 anak telah diberikan faksin pada tahun 2018 lalu.
“Dan pada kesempatan ini kami sudah dapat 74 anak, jadi totalnya kami sudah menyuntik 258, jadi secara real setengahnya kami sudah dapat sasaran,” ungkapnya.
Sehingga jumlah tersisa kurang lebih 40an anak akan terus dikejar dalam dua bulan terakhir ini.
Rotu Tampubolon selaku Penanggung Jawab Imunisasi Puskesmas Silodoga mengatakan, berdasarkan data real hampir mencukupi.
“Dari bayi 9 bulan dan remaja usia kurang dari 15 tahun totalnya 310 lebih, dan sekarang kami sudah memberikan pelayanan imunisasi 258 anak sehingga tinggal 52 orang yang belum dapat dilayani , sehingga ini dapat dilayani dan direncanakan pada bulan Januari 2019.,” katanya.
Sehingga yang tersisa 52 orang akan dikejar melalui posyandu dan swiping.
“Selaku petugas, dirinya juga bersyukur karena selama pemberian imunisasi campak dan rubella ini tidak pernah mendapat penolakan dari masyarakat.
“Hanya saat kami berikan surat orang tuanya tidak datang, meskipun ada anaknya yang datang tapi kami tetap tidak berani berikan, karena harus bersama orang tua,” pungkasnya. (Vin/Rs)