18 Sekolah Ikut Lomba Paduan Suara Lagu Nasional
WAMENA - Sebanyak 18 peserta dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Jayawijaya mengikuti lomba paduan suara lagu-lagu perjuangan, yang digelar oleh pemerintah Kabupaten Jayawijaya dalam meriahkan HUT Proklamasi ke 73.
Lomba paduan suara ini merupakan satu dari rangkaian kegiatan dan lomba yang telah digelar sejak 2 agustus lalu. “Kegiatan yang sudah kami laksanakan yakni senam bersama, lomba tarik tambang antar OPD, lari karung, yosim pancar untuk tingkat SMP dan SMA kemudian gerak jalan tingkat SD, SMP, dan SMA. Dan hari ini (kemarin) lomba paduan suara khusus lagu-lagu perjuangan,” ungkap Koordinastor Kegiatan HUT RI Fatah Yasin, saat ditemui di Kantor Bupati (08/08) Menurutnya tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini selain untuk memeriahkan HUT proklamasi di kabupaten Jayawijaya juga untuk meningkatkan rasa kebangsaan dikalangan pelajar, menjaga persatuan dan kesatuan, dan rasa cinta tanah air. Sehingga dirasa sangat perlu melibatkan generasi muda dalam kegiatan-kegiatan seperti ini. “Dengan kegitan-kegiatan yang kami lakukan kedepan anak-anak kami semakin cinta tanah air dan juga memiliki rasa bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan juga bertanggungjawab untuk menjaga kesatuan dan persatuan, itu harapan kami,” ujarnya.
Menurutnya selama pelaksanaan kegiatan, para peserta cukup antusian mengikuti, sehingga dirinya berharap kedepan kegiatan-kegiatan yang melibatkan anak-anak sekolah ini lebih variatif, yang muaranya yakni meningkatkan rasa cinta tanah air. 18 sekolah yang berpartisipasi dalam kegiatan paduan suara tersebut merupakan beberapa SMP dan SMA yang ada di sekitaran kota Wamena. Menurut Fatah, pihaknya tidak mengundang para peserta dari luar kota karena petimbangan jarak dan kondisi. Meskipun demikian ada satu sekolah dari Distrik Asologaima yang turut berpartisipasi. “Kami berharap kedepan mereka bisa berpartisipasi apapun kegiatan yang kami lakukan,” katanya. Lanjutnya, pihaknya bisa mengundang semua sekolah yang ada di luar kota namun pertimbangan sumberdaya untuk memobilisasi peserta. “Sebenarnya kami sangat ingin mengajak mereka untuk berpartisipasi hanya kendala ditransportasi, sekolah mampu atau tidak, jangan dibebankan kepada murid-murid,” ujarnya. Oleh sebab itu menurutnya, jadi ada komitmen dari sekolah untuk mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini, maka pihaknya tetap akan mengundang untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan seperti ini. (Vin)