Wamena Jadi Miniatur Indonesia
Wamena - Miniatur Indonesia itu ada di Wamena, hal itu disebabkan keberagaman agama, suku, adat, budaya dan ras masyarakat hidup rukun dan damai saling menghormati antara yang satu dengan yang lain. Hal ini wajib dijada dan dilestarikan oleh seluruh anak bangsa. Demikian disampaikan Bupati Jayawijaya, Wempi Wetipo, SH, MH saat melepas kirab pembangunan yang diikuti SKPD,LSM,BUMD,BUMN,pelajar SMU, SMP, SD, kelompok paguyuban dalam rangka memeriahkan hut Kota Wamena ke 58 Selasa (9/12) di halaman kantor BuapatiWamena.
“Selaku pimpinan daerah sayamenginginkan agar partisipasi masyarakat dalam mendukung pembangunan di daerah ini terus ditingkatkan, karena kalau perubahan terjadi maka yang menikmati adalah warga masyarakat itu sendiri,” tegas Wempi.
Menurutnya selain rasa kebersamaan seluruh warga kota Wamena untuk mewujudkan tata pemerintahan dan pembangunan yang baik, seluruh anak bangsa yang ada di daerah ini wajib mempererat rasa persatuan dan kesatuan bangsa demi terciptanya rasa aman,damai dan sejahtera menuju hidup yang lebih maju lagi.
Kirab pembangunan yang di gelar kali ini merupakan salah satu cara untuk melestarikan adat dan budaya dari masing-masing daerah agar tidak punah oleh pengaruh budaya asing yang setiap saat dapat mempengaruhi kehidupan anak bangsa. “Budaya asing boleh masuk tapi tidak menghilangkan adat dan budaya sebagai ciri khas bangsa Indonesia,” tegas bupati Wempi.
Kirab budaya yang dilaksanakan adalah pertama kali digelar selama kabupaten Jayawijaya dibentuk 58 tahun lalu. Dengan penyelenggaraan kirab budaya dapat menjadi perekat dalam menjaga keutuhan dan toleransi antara suku bangsa dalam wilayah NKRI.