Bupati Jayawijaya Janji Proteksi Pedagang Asli Papua

WAMENA - Bupati Jayawijaya Atenius Murip, S.H.,M.H, menerima secara langsung ratusan mama-mama pedagang asli Papua yang sehari-hari berjualan di beberapa pasar tradisional di Wamena saat mendatangi kantor bupati Jayawijaya, Senin (28/4/25).

Kedatangan mama-mama pedagang ini untuk meminta pemerintah Jayawijaya agar memproteksi para pedagang asli Papua.

Tuntutan ini disuarakan karena menurut mama-mama pedagang kini bahan pangan lokal telah banyak dijual oleh pedagang Non OAP, seperti sayuran-sayuran, sagu, pinang dan beberapa kebutuhan lainnya.

Bupati Jayawijaya Atenius Murip, S.H.,M.H, didamping Sekda Jayawijaya Thony M. Mayor, S.Pd.,MM, saat menerima aspirasi mama-mama pedagang asli Papua di gedung Wio kantor bupati.

Foto : Vina Rumbewas

Untuk itu, para pedagang menuntut agar Pemerintah Jayawijaya dapat mengeluarkan satu Regulasi yakni Peraturan Bupati yang dapat memproteksi pedagang asli Papua.

“Yang dijual mama-mama Papua punya hasil keringat saat kerja di kebun, tapi saat mereka bawa ke pasar tidak pernah laku, busuk dan terpaksa  dibuang, ini karena teman-teman non OAP juga menjual apa yang dihasilkan dari kebun mama-mama juga, makanya kami minta ini dibatasi,” ungkap Mina Kogoya, selaku Koordinator aksi mama-mama Pedang asli Papua.

Menanggapi ini, Bupati Jayawijaya Atenius Murip, S.H.,M.H, berjanji akan menerbitkan Perda terkait penjualan bahan pangan lokal untuk memproteksi para pedagang asli.

“Perda untuk yang menjual dalam waktu dekat akan dibuat, itu kecil tidak masalah. Kalau di pasar itu orang Wamena semua jualan sayur, pinang dan hasil bumi lain kami harap orang asli wamena semua yang jualan. Sehingga teman-teman yang bersama kita juga itu jualan sembako, setuju ya?” ungkap Bupati Jayawijaya, Atenius Murip, S.H.,M.H, disela-sela diskusi bersama para pedagang.

Menurutnya, hal ini sudah dipikirkan dan diskusikan juga bersama Gubernur Papua Pegunungan.

Ia juga menjelaskan kepada mama-mama pedagang bahwa, pasokan bahan pangan seperti sayuran dari luar Wamena dapat dihentikan jika persediaan bahan pangan ini ketersediaannya di Wamena sudah mencukupi.

“Kita akan menghentikan pasokan sayur dari luar Wamena kalau semua yang kita tanam di Wamena ini semua mencukupi, seperti rica, tomat, bawang merah, khol, sawi, bayam dan lainnya sudah mencukupi. Semua yang ditanam ini kalau ada dan banyak maka pengiriman dari luar Wamena akan kita hentikan karna ketersediaan sudah banyak,” jelasnya.

Bupati berjanji apa yang menjadi tuntutan mama-mama pedagang ini akan ditindak lanjuti dengan perda, dimulai dengan menertibkan para pedagang. 

“Penjualan akan kita atur dengan perda, yang jualan sayuran dan pinang. Selepas penanganan banjir ini akan kita atur, mama-mama yang jualan sayur dan pinang, teman-teman yang lain kita ajak jualan sembako,” katanya.

Sebelum mengakhir diskusi, Bupati menyampaikan bahwa apa yang disampaikannya bukan hanya janji tapi akan dilaksanakan. Sehingga dirinya meminta dukungan dalam bentuk doa dari mama-mama pedagang.

“Saya sampaikan bukan hanya di bibir tapi kita aplikasikan dan laksanakan bersama kedepan untuk usaha mama-mama dan untuk anak –anak dan daerah ini lebih baik lagi dan lebih maju lagi. Janga lupa untuk doakan pemerintah, dokan keluarga dan doakan usaha. Yogotak Hano Hubuluk Motok Hano Suok,” pungkasnya. (VIN/AW)

 

    Cari Berita

    Pengumuman

    Siaran Pers Pendaftaran CPNS Dibuka Mulai 20 Agustus 2024 Pukul 17.08.45 WIB

    Pengumuman Seleksi Penerimaan CPNS Kab. Jayawijaya TA. 2024

    PENGUMUMAN HASIL SELEKSI ADMINISTRASI PPPK 2023

    PENGUMUMAN PENERIMAAN PPPK JF GURU DAN TENAGA KESEHATAN KABUPATEN JAYAWIJAYA TA. 2023

    Perubahan Penetapan Hari Libur dan Cuti Bersama dalam Rangka Hari Raya Natal Tahun 2018 dan Tahun Baru 2019

    SURAT EDARAN GUBERNUR PAPUA tentang Hari Libur Resmi dalam rangka menyongsong Hari Wafat Isa Almasih (Jumat Agung) dan Perayaan Paskah Tahun 2018

    top