Banjir dan Longsor Landa Jayawijaya, Pemda Tetapkan Status Tanggap Darurat

WAMENA - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya resmi menetapkan status Tanggap Darurat, pasca banjir parah yang terjadi 22 wilayah di daerah itu, dan status ini akan berlangsung selama 14 hari.

Banjir terparah terjadi pada Jumat 25 April, akibat hujan deras yang mengguyur sejak pukul 15.00 WIT hingga tengah malam.

Bupati Jayawijaya Atenius Murip, S.H.,M.H bersama Tim Satgas saat menyusuri kali baliem menggunakan Speedboat

Foto : Istimewa

Penetapan status tanggap darurat ini ditetapkan  setelah dilakukan rapat bersama para pimpinan OPD dan staf, BMKG, BASARNAS, para tokoh agama, para kepala distrik dan kepala kampung di Jayawijaya.

“Kami melakukan rapat untuk menetukan status kabupaten, ini sudah terjadi bencana daerah dan dibentuk satgas penanggulangan bencana mulai hari ini,” ungkap Bupati Jayawijaya Atenius Murip, S.H.,M.H usai memimpin rapat penetapan tanggap darurat, yang berlangsung di ruang rapat Bupati, Sabtu (26/04/25).

Akibat curah hujan yang tingga selama bulan April ini air sungai Baliem meluap hingga menenggelamkan perkebunan dan Honai (rumah) warga yang ada disekitar pinggiran sungai, dan telah terjadi sejak tanggal 10 April lalu, namun yang terparah terjadi pada pada Jumat 25 April lalu.

Intensitas hujan yang tinggi juga menimbulkan longsor dibeberapa titik di daerah Jayawijaya.

“Jumlah pasti berapa desa atau kampung, korban jiwa dan lain-lain belum dipastikan, ini baru pendataan karena memang medan sulit, akses jalan sebagian terputus oleh banjir,” katanya.

Untuk mempercepat pendataan, bupati memerintahkan para kepala distrik dan kepala kampung untuk segera memasukan laporan yang dapat dilakukan melalui layanan whatsapp.

“Akibat banjir pemda segera menetapkan tanggap darurat mulai hari ini, untuk mengambil langkah-langkah penanggulangan bencana dengan membentuk satgas,” bebernya.

Tambah Bupati, dari 22 daerah yang terdampak, baru sebanyak 6 lokasi yang berhasil terdata mengingat terputusnya jalan penghubung akibat banjir dan longsor.

“Setelah pembentukan satgas kemungkinan nanti kita akan buka dapur umum, kita akan umumkan bencana daerah, lalu membentuk satgas,” bebernya.

Lanjut bupati, selain pendirian dapur umum pemda juga akan memberikan bantuan bahan pangan kering namun tentu akan dilakukan pendataan terlebih dahulu.

“Koordinir pemberian bantuan baik itu membuka dapur umum jika berdasarkan data itu memang perlu kita lakukan itu, atau memberikan sembako bahan mentah jika itu di daerah-daerah yang bisa dilakukan untuk pendistribusian,” jelasnya.

Sementara itu terkait pembagian tugas antara Pemerintah Kabupaten Jayawijaya dan Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan kata Murib pihaknya akan melakukan koordinasi, dan pembagian tugas akan dilakukan berdasarkan temuan data di lapangan.

“Pembagian tugas akan dilakukan berdasarkan apa yang ditemukan di lapangan, kita tunjukan status apakah bencana daerah kabupaten, provinsi, atau nasional. Nanti kita lihat apa yang bisa dilakukan kerjasama,” paparnya.

Usai memimpin rapat dan menggelar jumpa pers, bupati Jayawijaya bersama tim bergerak menuju titik-titik terparah banjir dengan menyusuri sungai Baliem menggunakan perahu karet. Yang mana perjalanan dimulai dari, Asotipo, Asolokobal, Maima, Wouma bawah, Wesaput, Walelagama, Hubikiak, Musatfak, Witawaya, Kurulu  dan Yalengga. (VIN/AW)

    Cari Berita

    Pengumuman

    Siaran Pers Pendaftaran CPNS Dibuka Mulai 20 Agustus 2024 Pukul 17.08.45 WIB

    Pengumuman Seleksi Penerimaan CPNS Kab. Jayawijaya TA. 2024

    PENGUMUMAN HASIL SELEKSI ADMINISTRASI PPPK 2023

    PENGUMUMAN PENERIMAAN PPPK JF GURU DAN TENAGA KESEHATAN KABUPATEN JAYAWIJAYA TA. 2023

    Perubahan Penetapan Hari Libur dan Cuti Bersama dalam Rangka Hari Raya Natal Tahun 2018 dan Tahun Baru 2019

    SURAT EDARAN GUBERNUR PAPUA tentang Hari Libur Resmi dalam rangka menyongsong Hari Wafat Isa Almasih (Jumat Agung) dan Perayaan Paskah Tahun 2018

    top