Kunjungan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Provinsi Papua Pegunungan
Wamena - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Prof. (H.C) Dr. (H.C) A. Halim Iskandar,M.Pd mengunjungi Provinsi Papua Pegunungan dengan beberapa agenda penting yang dimulai dengan Pembukaan Rakornas Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal di Aula Silimo Kantor Bupati Jayawijaya, Rabu (17/07/24).
Pak menteri Desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi bersama PJ Gubernur Papua Pegunungan, Ketua MRP Papua Pegunungan, Pj Bupati Jayawijaya, Bupati teluk wondama, Pj Bupati Tolikara dan PJ Bupati Lanny Jaya duduk bersama di Jembatan Pantau Distrik Walesi
Foto : Agris Wistrijaya
Dalam Rakornas tersebut turut hadir PJ Gubernur Papua Pegunungan Dr Velix Wanggai,S.I.P, M.P.A, Bupati Teluk Wondama Ir. Hendrik S.Mambor,MM, PJ Bupati Jayawijaya Thony M. Mayor, S.Pd, M.M, PJ Bupati Tolikara Marthen Kogoya, dan PJ Bupati Lanny Jaya Alpius Yigibalom,S.H,M.Si, Ketua MRP Provinsi Papua Pegunungan, PJ Sekda Provinsi Papua Pegunungan, dan Seluruh Forkopimda Provinsi Papua Pegunungan dan Kabupaten Jayawijaya.
Dalam sambutannya, PJ Gubernur Papua Pegunungan mengungkapkan bahwa dengan kehadiran Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi merupakan suatu kebanggaan bagi Masyarakat Provinsi Papua Pegunungan.
Pada Kesempatan itu, PJ Gubernur Provinsi Papua Pegunungan membeberkan beberpa usulan mengenai komitmen dari Kesepakatan 6 Gubernur Se Tanah Papua untuk Daerah Tertinggal Tahun 2025-2029 yang tentunya sangat diharapkan dapat di penuhi oleh Kemendes PDTT. Beberapa usulan tersebut antara lain : Pertama, Usulan Strategi besar Afirmasi dalam Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dalan RAPJMN 2025-2029, kedua Usulan Afirmasi Sektroal (Kementrian/Lembaga) ke Daerah tertinggal sesuai konteks kewilayahan dan kearifan lokal, Ketiga Usulan Skema Afirmasi Pembiayaan untuk Daerah Teringgal, Keempat Usulan Memantapkan Sistem Logistik dan Konektivitas terpadu untuk Daerah Tertinggal, dan yang ke lima adalah Usulan Memantapkan International Parteners For Underlevelloper Regional in Indonesia dari berbagai Negara untuk mendukung Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.
Rombongan Kemendes PDTT, para Bupati, dan Forkopimda Provinsi papua Pegunungan bersama Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengunjungi Gereja katolik St paulus Distrik Walesi
Foto : Agris Wistrijaya
Selain usulan dari 6 Gubernur tersebut, Dr Velix Wanggai,S.I.P,M.P.A juga berharap selama dua hari kedepan, Para Bupati-Bupati juga dapat mengemukakan usulan maupun gagasan yang dapat di Pertajam di Kegiatan Rakornas Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.
Setelah sambutan PJ Gubernur Provinsi Papua Pegunungan dilanjutkan dengan Sambutan dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Prof. (H.C) Dr. (H.C) A. Halim Iskandar, M.Pd yang mengungkapkan Kolaborasi antar Kementrian dan Lembaga perlu dilakukan secara maksimal, terutama kesenjangan-kesenjangan dibeberapa Daerah perlu diperkecil dalam Mempercepat Pembangunan Daerah Tertinggal.
Usai memberikan Sambutan, Prof. (H.C) Dr. (H.C) A. Halim Iskandar, M.Pd memberikan plakat penghargaan kepada PJ Gubernur Provinsi Papua Pegunungan, PJ Bupati Jayawijaya, dan Bupati Teluk Wondama.
Selain itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memberikan bantuan Dana Sebesar 4,2 Miliar untuk setiap kampung di beberapa Distrik di Kabupaten Jayawijaya yang masing-masing akan diberikan 100 juta.
Dana tersebut diberikan dengan Tujuan untuk mengembangkan usaha budidaya baik dibidang Pertanian, Perkebunan untuk usaha kopi dan madu, dan juga.Perikanan.
Hal yang sama sudah dilakukan pada tahun 2023, dimana Kemendes PDTT memberikan bantuan kepada 10 Kampung di 3 Distrik di Kabupaten Jayawijaya yang hasilnya telah di lihat pada Pameran Hasil Demplot Program Tekad Kabupaten Jayawijaya.
Setelah agenda Pembukaan Rakornas, Prof. (H.C) Dr. (H.C) A. Halim Iskandar, M.Pd lanjut mengunjungi salah satu tempat Pariwisata di Megapura dan lanjut mengunjugi Masyarakat Kampung Assoyelipele yang di Sambut oleh Kepala Suku Sadik Asso dan juga menyaksikan secara langsung Budaya Bakar Batu dan tidak lupa juga mengunjungi Masyarakat Distrik Walesi di Gereja Katolik St. Paulus Walesi untuk berdiskusi dan memperingati 100 Tahun Wanita Katolik Republik Indonesia.
Rakornas Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal ini rencananya akan di berlangsung selama 3 hari mulai dari tanggal 17 sampai dengan 19 Juli 2024 sesuai dengan beberpa Agenda yang sudah di Rencanakan. (AgW/AR)