Pengukuhan Bapak/Ibu Asuh Anak Stunting Jayawijaya
WAMENA - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Drs. Nerius Auparai, M.Si mengukuhkan Bapak/Ibu Asuh Anak Stunting Kabupaten Jayawijaya. Pengukuhan dilakukan di Aula Kantor Bupati Jayawijaya, Kamis (06/06/20242).
Pengukuhan Bapak/Ibu Asuh Anak Stunting Kabupaten Jayawijaya oleh Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Papua, Drs. Nerius Auparai, M.Si
Foto : Vina Rumbewas
“Kaitan dengan bapak dan ibu asuh anak stunting merupakan salah satu program yang diharapkan, nantinya mereka (bapak/ibu asuh) yang punya kelebihan pendapatan atau ekonomi bisa menyisihkan sedikit untuk keluarga yang beresiko stunting dengan menyumbang bahan makanan,” katanya.
Lanjutnya, bagi orang tua asuh yang berkelebihan, sekiranya dapat memberikan bantuan yang dapat juga disalurkan melalui melalui dinas terkait.
Bapak/Ibu Asuh Anak Stunting ini ada di seluruh Indonesia, karena sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia.
“Jadi yang seperti kontraktor, pengusaha dan pegawai perbankan, mereka bisa jadi bapak/ibu asuh untuk membantu keluarga-keluarga yang tidak mampu, dengan memberikan sedikit dari apa yang dia punya untuk membantu anak-anak stunting,” jelas.
Ia juga mengatakan, bapak/ibu asuh anak stunting adalah program prioritas nasional sehingga pemerintah daerah bisa berkonsultasi dengan pemerintah pusat, pemprov Papua dalam hal ini perwakilan BKKBN, dan pemprov Papua Pegunungan. BKKBN sendiri diberi mandat sebagai koordinator untuk menangani percepatan stunting di tiga daerah otonomi baru.
Pada kesempatan yang sama, Asisten I Sekda Jayawijaya, Drs.Tinggal Wusono,M.A.P yang juga dikukuhkan menjadi Bapak Asuh Anak Stunting mengungkapkan bahwa hal ini menjadi suatu kehormatan baginya, sehingga ke depan selaku orang para tua asuh akan berkumpul bersama tim dan merumuskan mekanisme kerja yang akan dilakukan, apakah secara kolektif atau bersifat mandiri.
“Sebagai pioner atau orang-orang yang pertama ditunjuk tentunya mempunyai beban moril, bagaimana kami dapat memberikan arahan dan melakukan pendampingan kepada anak-anak kita,” ungkap Drs.Tinggal Wusono,M.A.P.
Tambahnya, para orang tua asuh ini tidak berdiri sendiri atau masing-masing tetapi akan berjalan bersama, dan mereplikasi bagaimana pengentasan stunting di Jayawijaya menjadi lebih cepat dan berkelanjutan sehingga akan tunjuk kembali sebagai bapak dan ibu asuh baru. (VIN/FE)