Pemda Jayawijaya Resmi Canangkan PIN Polio 2024
WAMENA - Pemerintah Indonesia kembali mencanangkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahun 2024. Hal ini dilakukan akibat ditemukannya kasus Polio di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Provinsi Papua Pegunungan tepatnya di Kabupaten Nduga.
Pada hal Indonesia sendiri telah dinyatakan bebas Polio dengan pemberian sertifikat bebas Polio pada tahun 2014 lalu.
Sebagai Kabupaten Induk di Provinsi Papua Pegunungan Pemerintah Jayawijaya langsung menyikapi hal ini dengan pelaksanakan PIN Polio.
Pemberian Imunisasi Polio ini dilakukan langsung oleh Penjabat Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, S.E., M.M yang didampingi Penjabat Ketua TP PKK Jayawijaya kepada perwakilan murid Taman Kanak-kanak (TK) Mutiara Hati Wamena, Senin (27/05/2024).
Penjabat Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, S.E., M.M yang didampingi Penjabat Ketua TP PKK Jayawijaya saat memberikan Imunisasi Polio kepada anak-anak
Foto : Vina Rumbewas
“Seluruh Kebijakan Nasional kita tindak lanjuti dalam mendorong suksesnya pelaksanaan program prioritas nasional dan hari ini kita melakukan pencanangan PIN untuk selanjutnya akan dimasifkan di puskesmas-puskesmas, di distrik, dan sekolah-sekolah,” ungkap Penjabat Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, S.E., M.M.
Ia juga mengajak seluruh stakeholder di Jayawijaya untuk bersama mendukung dan melaksanakan PIN ini sebagai wujud nyata layanan. Karena menurutnya peningkatan kesehatan sebagai salah satu layanan dasar wajib dan harus dioptimalkan di Jayawijaya.
“Saya mengajak kita semua untuk mensukseskan PIN Polio, hadir dalam pelayanan kepada masyarakat, membangun Jayawijaya yang kita cintai bersama. Sehingga kita berharap keberadaan Pemerintah dalam mewujud nyatakan layanan dasar itu dirasakan langsung oleh masyarakat,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, dr.Willy Mambeiuw, S.Pb menyatakan bahwa cita-cita Indoenesia bebas Polio tahun 2026.
“Kami dari kabupaten Jayawijaya melakukan pencanangan PIN Polio ulang untuk mengantisipasi penyebaran dari kabupaten lain. Walaupun kami secara temuan belum ada pelaporan terkena kasus polio,” tegasnya. (VIN/AR)