Noken Street Fashion Siap jadi 1 lagi Ikon Jayawijaya
Wamena - Sekretaris Daerah menghadiri Rapat Koordinasi yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jayawijaya, membahas persiapan pegelaran Noken Street Fashion di Kampung Wisata Isakusa 14 dan 15 Mei 2024, Selasa (07/05/2024).
Kabid Destinasi dan Promosi Objek Wisata Disbudpar Kabupaten Jayawijaya Naftali F. Rumbiak dalam wawancaranya mewakili Kepala Dinas menjelaskan, Kharisma Event Nasional merupakan salah satu ajang yang bertujuan untuk mengangkat potensi daerah yang didukung oleh Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pariwisata dan Kabupaten Jayawijaya berhasil memasukan penggelaran Noken Street Fashion ini dalam Kalender Nasional untuk menjadi salah satu Event Nasional.
Sekretaris daerah Thony M. Mayor, S.Pd.,MM Memimpin jalannya Rapat Persiapan Noken Street Fashion
Foto : Imanuel Sawaki
“Jadi untuk waktu pelaksanaannya itu tidak akan bergeser lagi, kita di Jayawijaya ada dua agenda yang masuk Kalender Nasional yaitu yang pertama, tanggal 15 sampai 16 mei 2024 itu Penyelenggaraan Noken Street Fashion, dengan Thema The Beauty Of Oasi, Oasika (rumput mei) dan tanggal 07 sampai dengan 10 Agustus 2024 itu Festival Budaya Lembah Baliem,”ungkap Naftali F. Rumbiak.
Menurutnya, Pemerintah Jayawijaya bersyukur karena FBLB (Festival Budaya Lembah Baliem) masuk dalam 10 Event terbaik di Indonesia (Top Ten Indonesia) sehingga ditahun ini Pemerintah akan menggelar dua Event ini dengan baik, dengan tujuan meningkatkan kunjungan wisatawan sehingga perekonomian dari Masyarakat bisa terakomodir dan meningkat.
“Untuk persiapan pelaksanaan Noken Street Fashion sendiri untuk desainer yang ingin terlibat sampai saat ini ada 12 orang dan masing-masing sudah memiliki prodak, sehingga untuk Fasion kita menampilkan mode yang menjadi trend bagi local dan diharapkan jadi trend nasional,”jelas Naftali F. Rumbiak.
Ia juga mengaku dari 12 Desainer panitia membagi jadi tiga pertama desainer Khusus aksesoris yang terbuat dari noken, seperti membuat anyaman noken menjadi dompet, sandal, aksesoris riasan kepala, anting dan lain-lain, yang berikut adalah etnik Fashion atau baju dari rajutan noken seperti daster dan long dress.
Suasana Rapat Persiapan Noken Street Fashion
Foto : Imanuel Sawaki
“Kategori ketiga ada modern Etnik , dimana fashion ini Mix antara pakian dari kain namun ada rajutan nokennya atau pakaian kain yang bernuansa noken atau digabungkan, namun tetap kita mengangkat noken itu menjadi kreasi,” beber Kabid Destinasi dan Promosi Objek wisata Disbudpar Kabupaten Jayawijaya.” Lanjut Naftali F. Rumbiak.
Ia menyebutkan menjadi tantangan nanti bagi para desainer apabila karya mereka diperlihatkan dan permintaan meningkat, mereka akan kualahan karena kita punya mama-mama pengrajin noken ini hanya membuat rajutan pada saat ada moment saja, dan saat ini permintaan sudah banyak yang datang namun akan dimunculkan pada saat hari H nya.
“Tujuan kami dalam Noken Street Fashion ini adalah meningkatkan pendapatan dari ekonomi kreatif di Jayawijaya, sehingga usaha noken ini selalu berkembang dan tidak mati sebab kita tahu bersama Noken ini telah diakui oleh UNESCO,” Tutup Naftali F. Rumbiak. (IS/AR)