Misa Syukur Umat Katolik Dekenat Se-Pegunungan Tengah
Wamena - Umat Katolik Dekenat Se-Pegunungah Tengah menggelar Misa Syukur bersama Uskup Monsinyur Yanuarius Theofilus Matopai You di Monumen Katolik Wesaput di Distrik Wesaput, Jumat (7/7/23).
Dalam ibadah tersebut, Uskup Monsinyur Yanuarius Theofilus Matopai You bersyukur dapat berkumpul bersama Umat Katolik Dekenat Se-Pegunungan Tengah dari 9 Paroki untuk bersama-sama memuji Tuhan.
Misa Syukur Umat Katolik Dekenat Se-Pegunungah Tengah di pimpin oleh Uskup Monsinyur Yanuarius Theofilus Matopai You di Monumen Katolik Wesaput
Foto : Agris Wistrijaya
“Menjadi Uskup OAP Pertama di Tanah Papua bukan karena kehebatan dan Prestasi-Prestasinya melainkan merupakan Kasih dan Anugerah dari Tuhan”, Ungkap Uskup Monsinyur Yanuarius Theofilus Matopai You.
Dalam Khotbahnya Uskup Monsinyur Yanuarius Theofilus Matopai You menjelaskan tentang pada awal mulanya Agama Katolik Masuk ke Lembah Baliem yang dibawa oleh misionaris di Distrik Wesaput dan mulai menyebar ke beberapa wilayah di Pegunungan Tengah.
Pada Kesempatan itu hadir Assisten I Provinsi Papua Pegunungan yang mewakili Gubernur Papua Pegunungan, Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi, S.H, M.Hum bersama istri, Pastor Dekenat Pegunungan Tengah Cornelis Kopong, Pr, Pastor-Pastor dari 9 Paroki di wilayah Pegunungan Tengah dan juga Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.
Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi, S.H, M.Hum saat membacakan sambutan Bupati Jayawijaya di acara Misa Syukur Umat Katolik Dekenat Se-Pegunungah Tengah
Foto : Agris Wistrijaya
Dalam Sambutan Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua SE, M.SI yang dibacakan oleh Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi, S.H, M.Hum mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Jayawijaya menyambut dengan baik dan mengucapkan terimakasih atas kunjungan Bapak Uskup Monsinyur Yanuarius Theofilus Matopai You di Kota Wamena.
Wabup juga mengatakan dengan adanya kunjungan Uskup dapat menjadi berkat bukan hanya untuk umat Katolik di Lembah Baliem melainkan juga untuk menjadi berkat untuk seluruh masyarakat di Kota Wamena Provinsi Papua Pegunungan. (AW/AR)