Membentuk Tim Pendamping Keluarga, DP3AKB mengadakan sosialisasi pencegahan Stunting
Wamena - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana membuat kegiatan pelaksanaan dan pengelolaan program KKBPK dikampung KB - Distrik Asolokobal, Rabu (7/6/23).
Dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas DP3AKB Ramlia Salim menjelaskan tentang persoalan stunting yang mana dahulu kegiatan pendampingan keluarga di perkasai oleh Dinas Kesehatan, tetapi pada tahun 2021 Presiden menugaskan kepada BKKBN Pusat untuk membantu menangani persoalan stunting dengan membentuk tim pendamping keluarga.
Kadis DP3AKB bersama Sekertaris DP3AKB, Kepala Bidang dan Kepala Puskesmas Distrik Asolokobal dalam Kegiatan pelaksanaan dan pengelolaan program KKBPK dikampung KB
Foto : Brian Windesi
Dalam kegiatan tersebut kepala dinas DP3AKB menjelaskan bahwa stunting tidak bisa diobati tetapi dapat dicegah dengan cara memberikan makanan tambahan atau nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan selama masa kehamilan dan perlu melakukan pemeriksaan rutin di tenaga kesehatan,dan tidak lupa memantau perkembangan anak dengan membawa ke posyandu secara rutin. Hal ini dilakukan agar dapat mendeteksi infeksi yang dialami sehingga dapat mencegah infeksi berkelanjutan.
Pemberdayaan perempuan perlindungan anak dan keluarga berencana diberikan tugas oleh pemerintah untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai persoalan stunting yang harus dicegah oleh masyarakat di setiap Kampung.
Kadis DP3AKB Ramlia Salim juga menjelaskan bahwa untuk mencegah terjadinya stunting adalah dengan mengatur pola makan, dimanan kualitas Gizi makanan yang menjadi penyebab masalah stunting, Kepala dinas meyarankan untuk rajin mengonsumsi telur ayam setiap hari agar mendapatkan tambahan nutrisi.
Dalam wawancaranya, Kadis DP3AKB Ramlia Salim mengatakan bahwa kegiatan orientasi tim pendamping keluarga ini akan dilaksanakan di tiga titik dan 6 distrik, untuk pertama yang kami laksanakan di Distrik Asolokobal dengan 9 kampung.
Lanjut, Ramlia salim mengatakan kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari di 3 titik dan 6 Distrik yang mana ditargetkan percepatan penurunan kasus stunting pada sosialisasi yang dilakukan dengan sasarannya seperti calon pengantin, ibu hamil, keluarga yang memiliki balita berusia 0- 5 tahun. (AW/AR)